Dasar Teori Assembly

A. Pengertian Assembly
Bahasa Assembly (Assembler) adalah merupakan salah satu dari beberapa bahasa pemrograman yang merupakan bahasa pemrograman yang masih berada di tingkat rendah, karena bahasa Assembly hanya berbeda setingkat dengan bahasa mesin.

B. Kelebihan menggunakan Assembly
  1. Hasil program memiliki tingkat kecepatan yang tinggi
  2. Ukuran dari program lebih kecil
  3. Sangat mudah untuk mengakses sistem komputer
C. Pengertian segment dan offset
Segment dan offset merupakan angka 16 bit (dipresentasikan dalam bahasa hexa) yang menunjukan suatu alamat tertentu di memory komputer. Pasangan segment : offset ini disebut juga alamat relatif. Selain alamat relatif, terdapat juga alamat mutlak berupa angka 20 bit (juga dipresentasikan dalam bil hexa). Alamat mutlak ini dapat dihitung dengan mengalihkan segment dengan 10 hexa dan ditambahkan dengan offset.

D.Interrupt
Interrupt merupakan permintaan kepada microprocessor untuk melakukan suatu perintah. Ketika terjadi permintaan interupsi, microprocessor akan mengeksekusi interrupt handler, yaitu suatu program yang melayani interupsi. Setiap interrupt handler itu memiliki alamat masing-masing yang disimpan dalam bentuk array yang masing-masing terdiri dari 4 byte. Array ini disebut vektor interupsi.

E.Register
Register merupakan sebagian memory dari microprocessor yang memiliki kecepatan sangat tinggi. Dapat juga dianalogikan bahwa register merupakan kaki tangan dari microprocessor.

Register dibagi menjadi 5 bagian :

1. Segment register (16 bit) : register untuk menunjukan alamat dari suatu segment. Yang termasuk register ini :
  • CS (code segment) : Menunjukan alamat segment dari program yang sedang aktif
  • DS (data segment ) : menunjukan alamat segment dari data program (variabel)
  • SS (stack segment) : menunjukan alamat segment dari stack yang digunakan program
  • ES (extra segment) : merupakan register segment cadangan.
2. Pointer dan index register (16 bit) : register untuk menunjukan alamat dari suatu offset. Yang termasuk register ini :
  • SP (stack pointer) : berpasangan dengan SS (SS : SP)
  • BP (base pointer) : berpasangan dengan SS (SS : BP)
  • DI (destination index) : berpasangan dengan ES (ES : DI) dipakai untuk operasi string
  • SI (source index) : berpasangan dengan DS (DS : SI) dipakai untuk operasi string.
3. General purpose register (16 bit)
Register yang termasuk dalam kelompok ini adalah register AX,BX,CX dan DX yang masing-masing terdiri atas 16 bit. Register- register 16 bit dari kelompok
mempunyai suatu ciri khas, yaitu dapat dipisah menjadi 2 bagian dimana masing-masing bagian terdiri atas 8 bit, seperti pada gambar 4.1. Akhiran H menunjukkan High sedangkan akhiran L menunjukkan Low.

+ A X + + B X + + C X + + D X +
+-+--+--+-+ +-+--+--+-+ +-+--+--+-+ +-+--+--+-+
| AH | AL | | BH | BL | | CH | CL | | DH | DL |
+----+----+ +----+----+ +----+----+ +----+----+

Secara umum register-register dalam kelompok ini dapat digunakan untuk berbagi keperluan, walaupun demikian ada pula penggunaan khusus dari masing-masin register ini yaitu :
  • Register AX, secara khusus digunakan pada operasi aritmatika terutama dalam operasi pembagian dan pengurangan.
  • Register BX, biasanya digunakan untuk menunjukkan suatu alamat offset dari suatu segmen.
  • Register CX, digunakan secara khusus pada operasi looping dimana register ini menentukan berapa banyaknya looping yang akan terjadi.
  • Register DX, digunakan untuk menampung sisa hasil pembagian 16 bit. Pada prosesor 80386 terdapat tambahan register 32 bit, yaitu EAX,EBX,ECX dan EDX.
4. Index Pointer Register
Register IP berpasangan dengan CS(CS:IP) menunjukkan alamat dimemory tempat dari intruksi(perintah) selanjutnya yang akan dieksekusi. Register IP juga merupakan register 16 bit. Pada prosesor 80386 digunakan register EIP yang merupakan register 32 bit.

5. Flags Register.
Sesuai dengan namanya Flags(Bendera) register ini menunjukkan kondisi dari suatu keadaan<>. Karena setiap keadaan dapat digunakan 1 bit saja, maka
sesuai dengan jumlah bitnya, Flags register ini mampu memcatat sampai 16 keadaan.

Adapun flag yang terdapat pada mikroprosesor 8088 keatas adalah :
  • OF . Jika terjadi OverFlow pada operasi aritmatika, bit ini akan bernilai 1.
  • SF . Jika digunakan bilangan bertanda bit ini akan bernilai 1
  • ZF . Jika hasil operasi menghasilkan nol, bit ini akan bernilai 1.
  • CF . Jika terjadi borrow pada operasi pengurangan atau carry pada penjumlahan, bit ini akan bernilai 1.
  • PF . Digunakan untuk menunjukkan paritas bilangan. Bit ini akan bernilai 1 bila bilangan yang dihasilkan merupakan bilangan genap.
  • DF . Digunakan pada operasi string untuk menunjukkan arah proses.
  • IF . CPU akan mengabaikan interupsi yang terjadi jika bit ini 0.
  • TF . Digunakan terutama untuk Debugging, dengan operasi step by step.
  • AF . Digunakan oleh operasi BCD, seperti pada perintah AAA.
  • NT . Digunakan pada prosesor 80286 dan 80386 untuk menjaga jalannya interupsi yang terjadi secara beruntun.
  • IOPL . Flag ini terdiri atas 2 bit dan digunakan pada prosesor 80286 dan 80386 untuk mode proteksi.
  • PE . Digunakan untuk mengaktifkan mode proteksi. Flag ini akan bernilai 1 pada mode proteksi dan 0 pada mode real.
  • MP . Digunakan bersama flag TS untuk menangani terjadinya intruksi WAIT.
  • EM . Flag ini digunakan untuk mensimulasikan coprosesor 80287 atau 80387.
  • TS . Flag ini tersedia pada 80286 keatas.
  • ET . Flag ini digunakan untuk menentukan jenis coprosesor 80287 atau 80387.
  • RF . Register ini hanya terdapat pada prosesor 80386 keatas.
  • VF . Bila flag ini bernilai 1 pada saat mode proteksi,
mikroprosesor akan memungkinkan dijalankannya aplikasi mode real pada mode proteksi. Register ini hanya terdapat pada 80386 keatas.

Perintah –Perintah Debug :

• A : Merakit intruksi simbolik (kode mesin)
• D : menampilkan isi suatu daerah memori
• E : memasukan data ke memori yang dimulai
• G : run executable program ke memori
• N : menamai program
• P : eksekusi sekumpulan intruksi yang terkait
• Q : quit
• R : menampilkan isi satu atau lebih register
• T : trace isi sebuah intruksi
• U : unassembled kode mesin ke kode simbolik
• W : menulis program ke disk

No comments:

Post a Comment